Sekitar 96 tahun yang lalu, bangunan di Jl. Pemuda Surabaya dibangun. Westmaes adalah arsitek. Dikatakan, gedung itu difungsikan sebagai ruang rapat orang Belanda, yang dinamakan Simpang Societeit. Pada zaman itu, Simpangsche Societeit sangat eksklusif. Inilah orang-orang Belanda bersandar, memainkan tiga bola snooker atau bowling bola kayu. Beberapa orang mengatakan bahwa bangunan itu adalah sebuah klub kulit putih. Its makna, bahwa id yang tertutup untuk pribumi.
Hal ini juga mengatakan, yang membuat warga asli Surabaya kurang berkenan, terlebih lagi komunitas orang - orang Belanda yang berada di Simpangsche Societeit mengatakan, "Pribumi dan anjing tidak bisa masuk ke sini". Kalimat ini jelas menusuk perasaan kaum pribumi. Selain itu, kalimat yang itu tertulis pada monumen di Balai Pemuda.
Simpangsche Societeit pertama kali dibangun di Jl. Simpang. Saat ini menjadi Jl. Pemuda dan terakhir menjadi Jl. Gubernur Suryo 15. Dibangun di atas tanah seluas 17,000 meter persegi, Simpangsche Societeit terdiri dari bangunan utama dengan kubah ganda menghadap Jl. Pemuda, dan gudang minuman di sebelah timur. Saat ini, gudang minuman itu dibongkar beberapa kali sampai akhirnya menjadi bioskop Mitra21.Bangunan lainnya, ruang snookers dan bowling di sisi utara gedung utama, yang memiliki bentuk yang mirip dengan bangunan yang berada di sebelah barat. Simpangsche Societeit juga disediakan dengan perumahan karyawan yang berada di sisi utara, menghadap Jl. Yos Sudarso. Pada tahun 1988, gedung ini adalah kantor LVRI (Legiun Veteran Republik Indonesia), kantor pramuka, dan kantor Pariwisata. Saat ini, gedung tersebut telah dibongkar menjadi halaman depan gedung DPRD Surabaya.
Memasuki masa kemerdekaan, Balai Pemuda digunakan sebagai titik pertemuan untuk para pemuda - pemudi. Secara resmi, gedung ini menjadi Markas PRI (Pemuda Republik Indonesia) pada November 1945. Pergerakan pemuda pada masa yang begitu dinamis. Setiap saat, isu strategis yang berkaitan dengan perjuangan kemerdekaan dibahas pada tempat tersebut. Ini termasuk informasi dari Jakarta, Bandung, dan bahkan luar negeri. Berdasarkan catatan ini, Balai Pemuda dinyatakan sebagai cagar budaya Surabaya. Balai Pemuda adalah salah satu di antara sekitar 163 bangunan kuno dan situs terdaftar di Pemkot Surabaya.
